Bahasa indonesia-nya kata: ula gutul gutul tongat
Berikut terjemahan dari ula gutul gutul tongat:
jangan nakal nakal ucok (panggilan untuk anak-anak kecil yang laki-laki)
Bagus bagus : undes undes
Italaken kari : dihadapkan nanti
Kari la nai: nanti tidak dulu
La nai lit sideban: tidak dulu ada yang lain
Enggo bage ia ka si gejek na: sudah begitu dia huruf ke dua dari alfabet Batak Karo, sebagai awalan yang menyatakan sangat si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang ribut akhiran nya, ia
cidak nai medan ita : tunjukkan dulu Kotamadya Medan kita
La ku gelgel: tidak kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada biasa
Bujur kataken: terima kasih katakan
Bas Kam ate ku tutus: di dalam kamu, engkau hati, kehendak, jadi kekasih kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada sungguh-sungguh
Ceda ate: rusak hati, kehendak, jadi kekasih
Ras nande biring : bersama-sama ibu lebih hitam
rindu kampung: tedeh kuta
lalap kin kam bage ku idah: sering, selalu kah, yang, merangan kamu, engkau begitu kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada tampak
main anak kecil: agat anak kecur
ni dibata: yang, dari, kata Tuhan
Ula merawa rawa kam: jangan kuat marah kamu, engkau
enda mami kami ndai ma: ini panggilan terhadap istri paman kami tadi huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman)
Katak puru: katak menderita penyakit puru
Kabar saya baik: magen aku randal
Nggo meh : udah tak enak perasaan
Sekali sekali: nembas nembas
Jangan katakan begitu: ola kataken bagah
Sudah bisa tidur ini: anggo aci galangken enda
Ola bage turang: jangan begitu saudara
Teman si apai kin: teman si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang yang mana kah, yang, merangan
La lit si pe: tidak ada si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang pun
La lit si pet: tidak ada si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang mau
Tiga ratus lima puluh sembilan: telu ratus lima pulu siawah
Tiga ratus enam puluh: telu ratus enem pulu
Tiga ratus enam puluh satu: telu ratus enem pulu sada
Italaken kari : dihadapkan nanti
Kari la nai: nanti tidak dulu
La nai lit sideban: tidak dulu ada yang lain
Enggo bage ia ka si gejek na: sudah begitu dia huruf ke dua dari alfabet Batak Karo, sebagai awalan yang menyatakan sangat si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang ribut akhiran nya, ia
cidak nai medan ita : tunjukkan dulu Kotamadya Medan kita
La ku gelgel: tidak kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada biasa
Bujur kataken: terima kasih katakan
Bas Kam ate ku tutus: di dalam kamu, engkau hati, kehendak, jadi kekasih kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada sungguh-sungguh
Ceda ate: rusak hati, kehendak, jadi kekasih
Ras nande biring : bersama-sama ibu lebih hitam
rindu kampung: tedeh kuta
lalap kin kam bage ku idah: sering, selalu kah, yang, merangan kamu, engkau begitu kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada tampak
main anak kecil: agat anak kecur
ni dibata: yang, dari, kata Tuhan
Ula merawa rawa kam: jangan kuat marah kamu, engkau
enda mami kami ndai ma: ini panggilan terhadap istri paman kami tadi huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman)
Katak puru: katak menderita penyakit puru
Kabar saya baik: magen aku randal
Nggo meh : udah tak enak perasaan
Sekali sekali: nembas nembas
Jangan katakan begitu: ola kataken bagah
Sudah bisa tidur ini: anggo aci galangken enda
Ola bage turang: jangan begitu saudara
Teman si apai kin: teman si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang yang mana kah, yang, merangan
La lit si pe: tidak ada si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang pun
La lit si pet: tidak ada si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang mau
Tiga ratus lima puluh sembilan: telu ratus lima pulu siawah
Tiga ratus enam puluh: telu ratus enem pulu
Tiga ratus enam puluh satu: telu ratus enem pulu sada