Bahasa indonesia-nya kata: Adi banci ngerana
Berikut terjemahan dari Adi banci ngerana :
kalau, henti boleh berbicara
Abang berani: kaka berani
Kai la deba: apa, sangat, sekali tidak sebahagian saja
Ken sa: akhiran -kan nya (akhiran orang ketiga tunggal), nya (partikel pengeras kalimat), huruf ke-13 dalam bahasa Karo
Jelas kin: jelas kah, yang, merangan
Cita cita: kain cita, pilih kain cita, pilih
Suma cepik: hari ke-23 dalam kalender Karo potong
Anak tunggal : anak tonggal
Si majek kenca : si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang mendirikan hanya, setelah, namun demikian, walaupun, kalau
Lalit uwa: tidak ada kakak paling besar
Merantau lah: lajang kap
Anak ini pukul sekali: anak enda anju nembas
Pukul sekali: anju nembas
Anak ini banyak tanya: anak enda huyak sungkun
Ndu impal: kamu, engkau, dirimu panggilan terhadap anak paman kita
Anak nakal: anak gutul
tidur dulu ya sayang: galangken morenda da keleng
bas teruh: di dalam di bawah
Abang apa kabar sekarang?: kaka apah magen gendowari
Saya tahu: aku dah
Ula nari kam reh: jangan dari kamu, engkau datang
Lari suara: anjak besik
Ukat ukat: sendok sendok
merambit tapi melala se na: kejam tetapi banyak satu, bukan, ya akhiran nya, ia
Banci tengka impal: boleh boleh panggilan terhadap anak paman kita
Bisa kira kira : racun, bisa hitung hitung
Ula monce : jangan pelan-pelan
Dehara mama ginting: istri panggilan terhadap saudara ibu yang laki-laki (paman) salah satu marga Karo
Dehara ma ginting: istri huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman) salah satu marga Karo
Dehara nari ma ginting: istri dari huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman) salah satu marga Karo
Dehara ginting: istri salah satu marga Karo
Kai la deba: apa, sangat, sekali tidak sebahagian saja
Ken sa: akhiran -kan nya (akhiran orang ketiga tunggal), nya (partikel pengeras kalimat), huruf ke-13 dalam bahasa Karo
Jelas kin: jelas kah, yang, merangan
Cita cita: kain cita, pilih kain cita, pilih
Suma cepik: hari ke-23 dalam kalender Karo potong
Anak tunggal : anak tonggal
Si majek kenca : si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang mendirikan hanya, setelah, namun demikian, walaupun, kalau
Lalit uwa: tidak ada kakak paling besar
Merantau lah: lajang kap
Anak ini pukul sekali: anak enda anju nembas
Pukul sekali: anju nembas
Anak ini banyak tanya: anak enda huyak sungkun
Ndu impal: kamu, engkau, dirimu panggilan terhadap anak paman kita
Anak nakal: anak gutul
tidur dulu ya sayang: galangken morenda da keleng
bas teruh: di dalam di bawah
Abang apa kabar sekarang?: kaka apah magen gendowari
Saya tahu: aku dah
Ula nari kam reh: jangan dari kamu, engkau datang
Lari suara: anjak besik
Ukat ukat: sendok sendok
merambit tapi melala se na: kejam tetapi banyak satu, bukan, ya akhiran nya, ia
Banci tengka impal: boleh boleh panggilan terhadap anak paman kita
Bisa kira kira : racun, bisa hitung hitung
Ula monce : jangan pelan-pelan
Dehara mama ginting: istri panggilan terhadap saudara ibu yang laki-laki (paman) salah satu marga Karo
Dehara ma ginting: istri huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman) salah satu marga Karo
Dehara nari ma ginting: istri dari huruf kedua bahasa Karo, singkatan dari mama (paman) salah satu marga Karo
Dehara ginting: istri salah satu marga Karo